Latar Belakang
Akhir-akhir ini permainan untuk anak
ataupun orang dewasa saat ini semakin beragam mulai dari permainan yang
berteknologi canggih hinga permainan sederhana. Akan tetapi yang sering
dimainkan oleh mereka adalah permainan yang memakai teknologi canggih, hanya
sebagaian kecil yang masih memainkan permainan sederhana. Selain itu, permainan
yang memakai teknologi canggih tersebut hanya akan menimbulkan sifat
individualism serta ketika bermain bagian tubuh mereka hanya sebagian yang
bergerak. Untuk itu saya merancang permainan yang saya beri nama “Lilin
Kemenangan”. Lilin kemenangan ini adalah permainan yang dirancang untuk di
arena outdoor. Permainan Lilin Kemenangan ini adalah permainan yang
mengandalkan kerjasama dan kreatifitas kelompok, tujuan dari permainan ini
ialah melatih kerjasama sesama anggota kelompok serta melatih kreatifitas
anggota kelompok tersebut. Dengan memainkan permainan ini, anak-anak dan orang
dewasa diharapkan dapat berkerjasama satu sama lain dengan anggota kelompoknya
selain itu meningkatkan aktifitas motorik mereka serta dapat melatih
kreatifitas dan menentukan jalan keluar untuk bersama.
Peralatan yang dibutuhkan
Alat-alat yang dibutuhkan untuk
mendukung jalannya permainan ini ialah lilin, korek api, dan balon yang sudah
diisi air.
Jumlah peserta
Jumlah peserta yang dapat memainkan permainan ini
adalah minimal 15 orang dalam satu kelompok dan maksimal peserta yang
dibutuhkan tidak terbatas.
Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk memainkan
permainan ini adalah 15 menit untuk setiap kelompok.
Strategi pelaksanaan
Hal pertama yang dilakukan adalah
mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk permainan lilin kemenangan
ini yaitu balon yang sudah diisi air sebanyak mungkin setelah itu persiapkan 1
buah lilin yang digunakan secara bergantian. Setelah itu para peserta dibagi
kedalam 2 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang, lalu
mereka diperbolehkan memilih untuk bermain terlebih dahulu atau menjadi
penggangu terlebih dahulu. Bagi kelompok yang bermain hanya diberikan waktu 15
menit untuk berdiskusi tentang strategi mereka serta menyelesaikan permainan
sampai ke garis finish.
Tugas untuk kelompok yang bermain
terlebih dahulu ialah menjaga lilin yang tidak boleh padam dari garis start
sampai ke garis finish. Lilin tersebut hanya diperbolehkan dinyalakan satu kali
yakni pada saat memulai permainan. Pada saat yang bersamaan ketika kelompok
yang bermain terlebih dahulu sedang berusaha menjaga agar lilin mereka tidak
padam, kelompok yang bertugas sebagai pengganggu, mengganggu mereka dengan
melemparkan balon yang sudah diisi air kearah kelompok yang sedang bermain.
Kelompok yang bermain terlebih dahulu
diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan bagaimana caranya mereka sampai ke
garis finish tetapi lilin yang mereka bawa tidak boleh padam. Sementara
kelompok yang menjadi pengganggu juga diberikan keleluasaan untuk melemparkan
balon air dari berbagai arah untuk mengacaukan konsentrasi kelompok yang sedang
bermain.
Kelompok yang memenangkan permainan
ini adalah kelompok kelompok yang berhasil membawa lilin yang masih tetap
menyala tersebut sampai ke garis finish sebelum waktu yang diberikan habis.
Analisis Kajian Teori
Dalam permainan lilin kemenangan ini terdapat maksud
dan tujuan yang dapat disangkutpautkan
dengan kajian teoritis. Yang ditekankan pada permainan ini adalah kerjasama,
kreatifitas serta meningkatkan aktifitas motorik mereka di arena outdoor.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam permainan lilin kemenangan ini adalah
model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerjasama.
Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai
tujuan bersama. Menggunakan pembelajaran kooperatif merubah peran guru dari
yang berpusat pada gurunya menjadi pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil. Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mengajarkan materi
yang lebih kompleks, serta yang lebih penting lagi dapat membantu guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi social dan hubungan antar masyarakat.
Pengertian model kooperatif menurut Lie, pembelajaran kooperatif merupakan
system pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkerjasama
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Dalam permainan ini,
para peserta permainan diberikan kesempatan untuk berkerjasama dalam kelompok
untuk melakukan permainan ini yang membebaskan kreatifitas mereka. Selain itu, anak-anak atau orang dewasa yang
sehari-harinya dihabiskan bermainan permainan teknologi yang membatasi gerak tubuh
dan lebih memilih bersikap individual. Maka di permainan ini, mereka akan bisa
bergerak bebas yang meninggkatkan gerak motorik mereka serta dapat berinteraksi
dengan sesama anggota kelompok ataupun dengan anggota lain yang berada
dikelompok yang berbeda.