fan-girling

Sabtu, 12 Januari 2013

permainan yang melatih kerjasama dan gerak motorik "lilin kemenangan"


Latar Belakang
Akhir-akhir ini permainan untuk anak ataupun orang dewasa saat ini semakin beragam mulai dari permainan yang berteknologi canggih hinga permainan sederhana. Akan tetapi yang sering dimainkan oleh mereka adalah permainan yang memakai teknologi canggih, hanya sebagaian kecil yang masih memainkan permainan sederhana. Selain itu, permainan yang memakai teknologi canggih tersebut hanya akan menimbulkan sifat individualism serta ketika bermain bagian tubuh mereka hanya sebagian yang bergerak. Untuk itu saya merancang permainan yang saya beri nama “Lilin Kemenangan”. Lilin kemenangan ini adalah permainan yang dirancang untuk di arena outdoor. Permainan Lilin Kemenangan ini adalah permainan yang mengandalkan kerjasama dan kreatifitas kelompok, tujuan dari permainan ini ialah melatih kerjasama sesama anggota kelompok serta melatih kreatifitas anggota kelompok tersebut. Dengan memainkan permainan ini, anak-anak dan orang dewasa diharapkan dapat berkerjasama satu sama lain dengan anggota kelompoknya selain itu meningkatkan aktifitas motorik mereka serta dapat melatih kreatifitas dan menentukan jalan keluar untuk bersama.

Peralatan yang dibutuhkan
Alat-alat yang dibutuhkan untuk mendukung jalannya permainan ini ialah lilin, korek api, dan balon yang sudah diisi air.

Jumlah peserta
Jumlah peserta yang dapat memainkan permainan ini adalah minimal 15 orang dalam satu kelompok dan maksimal peserta yang dibutuhkan tidak terbatas.

Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini adalah 15 menit untuk setiap kelompok.

Strategi pelaksanaan
Hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk permainan lilin kemenangan ini yaitu balon yang sudah diisi air sebanyak mungkin setelah itu persiapkan 1 buah lilin yang digunakan secara bergantian. Setelah itu para peserta dibagi kedalam 2 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang, lalu mereka diperbolehkan memilih untuk bermain terlebih dahulu atau menjadi penggangu terlebih dahulu. Bagi kelompok yang bermain hanya diberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang strategi mereka serta menyelesaikan permainan sampai ke garis finish.
Tugas untuk kelompok yang bermain terlebih dahulu ialah menjaga lilin yang tidak boleh padam dari garis start sampai ke garis finish. Lilin tersebut hanya diperbolehkan dinyalakan satu kali yakni pada saat memulai permainan. Pada saat yang bersamaan ketika kelompok yang bermain terlebih dahulu sedang berusaha menjaga agar lilin mereka tidak padam, kelompok yang bertugas sebagai pengganggu, mengganggu mereka dengan melemparkan balon yang sudah diisi air kearah kelompok yang sedang bermain.
Kelompok yang bermain terlebih dahulu diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan bagaimana caranya mereka sampai ke garis finish tetapi lilin yang mereka bawa tidak boleh padam. Sementara kelompok yang menjadi pengganggu juga diberikan keleluasaan untuk melemparkan balon air dari berbagai arah untuk mengacaukan konsentrasi kelompok yang sedang bermain.
Kelompok yang memenangkan permainan ini adalah kelompok kelompok yang berhasil membawa lilin yang masih tetap menyala tersebut sampai ke garis finish sebelum waktu yang diberikan habis.
Analisis Kajian Teori
Dalam permainan lilin kemenangan ini terdapat maksud dan tujuan  yang dapat disangkutpautkan dengan kajian teoritis. Yang ditekankan pada permainan ini adalah kerjasama, kreatifitas serta meningkatkan aktifitas motorik mereka di arena outdoor. Metode pembelajaran yang digunakan dalam permainan lilin kemenangan ini adalah model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerjasama. Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan bersama. Menggunakan pembelajaran kooperatif merubah peran guru dari yang berpusat pada gurunya menjadi pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang lebih kompleks, serta yang lebih penting lagi dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi social dan hubungan antar masyarakat. Pengertian model kooperatif menurut Lie, pembelajaran kooperatif merupakan system pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Dalam permainan ini, para peserta permainan diberikan kesempatan untuk berkerjasama dalam kelompok untuk melakukan permainan ini yang membebaskan kreatifitas mereka. Selain itu, anak-anak atau orang dewasa yang sehari-harinya dihabiskan bermainan permainan teknologi yang membatasi gerak tubuh dan lebih memilih bersikap individual. Maka di permainan ini, mereka akan bisa bergerak bebas yang meninggkatkan gerak motorik mereka serta dapat berinteraksi dengan sesama anggota kelompok ataupun dengan anggota lain yang berada dikelompok yang berbeda.

1 komentar: